Jumat, 03 Oktober 2008

Paksa Seniman Keluar dari Baksil, Itu Bentuk Intimidasi'


Jumat, 05/09/2008 14:34 WIB

'Paksa Seniman Keluar dari Baksil, Itu Bentuk Intimidasi'
Erna Mardiana - detikhot



Bandung
Ancaman Pemkot Bandung untuk mengeluarkan paksa seniman di Babakan Siliwangi (Baksil), dianggap sebagai bentuk intimidasi. Seharusnya pemerintah mencari jalan keluar yang win-win solution, bukan memaksakan kehendak.

Hal itu dikatakan Ketua Sanggar Olah Seni (SOS) Baksil Syarief Hidayat saat dihubungi detikbandung melalui telepon, Jumat (5/9/2008). "Katanya akan mencari win-win solution, tapi malah mengancam akan paksa keluarkan kami. Ini sama saja dengan bentuk intimidasi," tegasnya.

Menurut Syarief hingga sampai saat ini pemerintah belum mau diajak untuk dialog. "Kami belum mengetahui secara jelas blue print mereka. Hingga saat ini belum ada kejelasan apa-apa," katanya.

Dia mengungkapkan Pemkot Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Budaya Bandung melayangkan surat pada 15 Mei lalu yang isinya meminta seniman di Baksil untuk segera mengosongkan Baksil hingga batas akhir 25 Mei.

"Tapi kami tolak dengan melayangkan surat keberatan. Dan hingga saat ini belum ada lagi surat dari Pemkot," tandasnya.

Syarief menyesalkan perkataan Kadisbudpar Kota Bandung M Asykari yang menyatakan jika para seniman di Baksil tak punya hak tinggal di tempat itu.

"Kami punya kok legal aspeknya. SOS diresmikan langsung oleh Dirjen Pariwisata pada 1982. Apa itu bukan legal aspek?" cetusnya.

Sebelumnya, M Asykari menyatakan akan mengeluarkan paksa para seniman jika mereka keukeuh menolak relokasi.(ern/ern)

http://www.detikhot.com/read/2008/09/05/143403/1001058/486/paksa-seniman-keluar-dari-baksil-itu-bentuk-intimidasi

Tidak ada komentar: